Kamis, 20 Januari 2011

Tanaman pepaya merana akibat cuaca ekstrim


Diduga akibat curah hujan yang tinggi, tanaman pepaya di salah satu kebun petani Parungkuda Sukabumi berguguran di usia tanaman produktif, hampir di seluruh lokasi kebun yang ditanami jenis pepaya yang sama memiliki gejala penyakit yang sama. Tanaman tidak lagi menunjukkan perkembangan meskipun memiliki buah yang lebat, bahkan tidak merespon pupuk anorganik yang diberikan, tanaman menjadi cepat layu ketika hari cerah. Dengan kondisi demikian hanya buah terakhir yang bisa diharapkan, selanjutnya tanaman dibiarkan mati. 

Curah hujan yang abnormal menimbulkan beberapa permasalahan seperti yang ditemukan di lapang berikut ini: beberapa akar tanaman busuk dan pada umumnya akar serabut/rambut akar tidak berkembang, hanya tersisa akar pokok. sehingga akar tidak optimal menyerap hara yang tersedia, tanaman menjadi tidak kokoh berdiri dan mudah tumbang, dan gejala penyakit tersebut hanya menyerang jenis tertentu (asal benih), jenis pepaya lokal di lokasi yang sama tidak menunjukkan gejala tersebut (relatif tahan terhadap kondisi lingkungan).

Rekomendasi: buat parit lebih dalam (min 60 cm), gunakan jarak tanam tidak terlalu rapat, gunakan benih yang unggul, dan perlakuan benih sebelum semai dengan fungisida.


      1 komentar:

      1. slm knal non... pernah mmpljri tntng tanaman horticulture dng rumah plastik ga non? saya kepingin skli belajar tntng itu, sprt para petani dsni[korsel]..mksh..

        BalasHapus